Warisan Kaisar Romawi
Warisan kaisar Romawi tetap hidup dalam sejarah Eropa dan dunia. Gelar "kaisar" digunakan dalam berbagai bentuk oleh penguasa lain sepanjang sejarah, seperti "Kaiser" di Jerman dan "Tsar" di Rusia, yang keduanya secara etimologis berasal dari "Caesar." Kekaisaran Romawi juga meninggalkan warisan hukum, seni, arsitektur, dan konsep pemerintahan yang terus mempengaruhi dunia modern hingga saat ini.
Berikut ini adalah daftar beberapa kaisar Romawi yang paling berpengaruh:
Here you will find our handcrafted perfumes designed by the Kaisar Parfums professional perfume designers.
For the true lovers of unique and different fragrances.
Sunday,Monday,Tuesday,Wednesday,Thursday,Friday,Saturday
January,February,March,April,May,June,July,August,September,October,November,December
Not enough items available. Only [max] left.
Email: [email protected] Office Ext:
Bukan Romawi namanya jika tidak menjadi topik yang selalu menarik dibahas. Bahkan dua ribu tahun telah berlalu pun, sejarah di seputar kaisar-kaisar Romawi masih terus dikisahkan. Dan banyak pula yang ikut difilmkan. Namun, dari sekitar 70 kaisar di sepanjang sejarahnya, hanya beberapa yang diakui sebagai kaisar terbaik. Dan ada pula yang sulit dilupakan sebagai kaisar terburuk.
Sejak Kaisar Augustus naik takhta pada tahun 27 SM (Sebelum Masehi) yang selanjutnya menjadi Kaisar Pertama, Imperium Romawi sejatinya tercatat memiliki beberapa kaisar hebat. Lihat saja luas wilayah yang pernah dikuasainya hingga berbagai monumen peninggalan bersejarahnya.
Kaisar-kaisar inilah yang membuat Kekaisaran Romawi bisa bertahan sekitar 500 tahun. Mulai tahun 27 SM sampai tahun 476 M. Pada periode ini pula, wilayah Romawi pernah membentang dari sekitar Laut Tengah di Eropa, Afrika, sampai Asia. Luar biasa!
Tidak terhitung lagi begitu banyak konstruksi monumental yang dibangun di masa kejayaan Romawi. Sebut di antaranya, 230 amphitheater, 11 aqueduct (saluran air), lebih dari 400,000 km jalan, 931 jembatan, dan sebagainya. Kontribusi Romawi lainnya di bidang arsitektur tidak lain adalah desain gerbang lengkung, lorong, dan kubah.
Salah satu aqueduct peninggalan Romawi di Segovia- Spanyol. Sumber: dokumentasi pribadi Selama hampir 500 tahun era kekaisaran besar inilah, dunia pun mengenal beberapa kaisar yang sangat fenomenal. Sebagian di antaranya bahkan digelari sebagai "The Greatest Roman Emperors of All Time", yakni Augustus, Trajan, Hadrian dan Marcus Aurelius. Dan tentunya dua kaisar terkenal lainnya, yakni Vespasian dan Constantine I.
Salah satu aqueduct peninggalan Romawi di Segovia- Spanyol. Sumber: dokumentasi pribadi
Augustus (27 SM - 14)
Banyak yang mengira nama Julius Caesar pasti berada di posisi pertama. Tetapi, Caesar bukanlah seorang kaisar, melainkan seorang pemimpin terakhir di era Republik Romawi. Dan Caesar pun selanjutnya menjadi seorang diktator seumur hidup.
Setelah pembunuhannya pada tahun 44 SM, calon pewaris takhtanya, yakni Gaius Julius Caesar Octavianus berhasil menyisihkan semua pesaingnya untuk menguasai Romawi. Senat Romawi kemudian mengangkatnya sebagai kaisar pertama dengan gelar Kaisar Octavianus Augustus pada tahun 27 SM.
Patung Kaisar Augustus di Via dei Fori Imperiali- Rome. Sumber: Szilas / wikimedia
Patung Kaisar Augustus di Via dei Fori Imperiali- Rome. Sumber: Szilas / wikimedia
Sebagai kaisar Romawi, Augustus memimpin transformasi Romawi. Dari zaman Republik ke era Kekaisaran. Mulai dari periode penuh gejolak sampai membawa Romawi ke masa penuh kedamaian, kesejahteraan dan kemegahan yang dikenal dengan sebutan Pax Romana.
Lihat Sosbud Selengkapnya
Tường thuật trực tiếp bóng đá Kaisar Kyzylorda vs FC Astana vào lúc 21:00 ngày 18/09, trận đấu thuộc khuôn khổ Kazakhstan: Premier League.
Trong quá khứ, 2 đội từng gặp nhau 36 lần. Cuộc đối đầu gần nhất diễn ra vào ngày 12/05/2024, với tỷ số FC Astana 1 - 1 Kaisar Kyzylorda.
Về phong độ, trong 5 trận đối đầu đấu gần nhất, Kaisar Kyzylorda thắng 0, hòa 2, thua 3. Trong khi FC Astana thắng 3, hòa 2, thua 0.
Trong tin trước trận, đội hình chính thức của Kaisar Kyzylorda và FC Astana sẽ được cập nhật trước giờ bóng lăn 30 phút.
Kaisar Romawi adalah gelar yang digunakan oleh penguasa Kekaisaran Romawi dari masa berdirinya oleh Augustus pada 27 SM hingga jatuhnya Kekaisaran Romawi Barat pada tahun 476 M, dan dilanjutkan dalam Kekaisaran Romawi Timur (Bizantium) hingga Konstantinopel jatuh pada tahun 1453 M. Gelar ini pertama kali diperkenalkan oleh Gaius Julius Caesar, tetapi penggunaannya sebagai gelar kekaisaran dimulai oleh penerusnya, Augustus, yang dianggap sebagai kaisar pertama. Kaisar Romawi memiliki kekuasaan tertinggi dalam politik, militer, dan keagamaan Romawi.
Julius Caesar, yang berasal dari keluarga patricius, memainkan peran penting dalam peralihan Republik Romawi menjadi Kekaisaran Romawi. Pada tahun 44 SM, Caesar diangkat sebagai diktator seumur hidup, sebuah gelar yang memperkuat kekuasaannya. Namun, pembunuhan Caesar pada tahun 44 SM memicu perang saudara di Romawi yang berlangsung hingga 27 SM, ketika kemenangannya disahkan oleh Senat, menjadikannya sebagai "Princeps Senatus" atau "pemimpin pertama senat." Augustus tidak menyebut dirinya sebagai "kaisar" secara langsung, tetapi kekuasaannya diakui sebagai kekuatan de facto.
Octavianus, yang kemudian dikenal sebagai Augustus, adalah penerus Julius Caesar dan dianggap sebagai kaisar pertama Romawi. Augustus mendirikan fondasi Kekaisaran Romawi dengan mengonsolidasikan kekuasaan di tangannya, termasuk komando militer tertinggi dan hak untuk menunjuk pejabat tinggi. Pada masa pemerintahannya (27 SM–14 M), Augustus memperkenalkan reformasi dalam pemerintahan, militer, dan sistem perpajakan yang meningkatkan stabilitas dan kemakmuran Romawi, serta memulai masa yang dikenal sebagai "Pax Romana" atau "Perdamaian Romawi."
Konstantinus Agung dan Kekristenan
Konstantinus Agung (306–337 M) adalah kaisar yang paling dikenal karena mengadopsi Kekristenan sebagai agama resmi Kekaisaran Romawi. Pada masa pemerintahannya, Konstantinus menyatukan kembali kekaisaran yang sebelumnya terpecah dan mendirikan ibu kota baru di Bizantium, yang kemudian dikenal sebagai Konstantinopel. Keputusan Konstantinus untuk mendukung Kekristenan mengubah wajah kekaisaran dan agama dunia barat selamanya.
Dinasti dan Periode Kekaisaran
Sepanjang sejarah Romawi, terdapat beberapa dinasti utama yang memerintah Kekaisaran Romawi. Setiap dinasti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan Kekaisaran.
Dinasti ini didirikan oleh Augustus dan diikuti oleh penerusnya yang berasal dari garis keluarga Julius Caesar dan Augustus. Kaisar terkenal dari dinasti ini termasuk Tiberius, Caligula, Claudius, dan Nero. Pada masa dinasti ini, Kekaisaran Romawi berkembang secara ekonomi dan militer, tetapi juga mengalami skandal politik yang melemahkan citra kaisar.
Setelah jatuhnya Dinasti Julio-Claudian, Vespasianus mendirikan Dinasti Flavia yang berhasil memulihkan kestabilan di Romawi. Keluarganya memerintah dengan gaya pemerintahan yang lebih militeristis. Kaisar-kaisar seperti Vespasianus dan putranya Titus berhasil menundukkan pemberontakan Yahudi dan membangun kembali Roma setelah kebakaran besar.
Dinasti ini dikenal dengan kaisar-kaisarnya yang adil dan bijaksana, termasuk Trajanus, Hadrianus, dan Marcus Aurelius. Masa pemerintahan mereka disebut sebagai puncak kejayaan Kekaisaran Romawi, ditandai dengan ekspansi besar-besaran dan reformasi hukum serta administrasi yang signifikan.
Dinasti ini dimulai dengan Septimius Severus, yang menguatkan kekuasaan militer dalam pemerintahan Romawi. Namun, setelah pemerintahan singkat Caracalla dan Severus Alexander, dinasti ini runtuh, menandai awal krisis abad ketiga yang melanda Kekaisaran Romawi.
Struktur Kekuasaan Kaisar
Kaisar Romawi memiliki kekuasaan mutlak dalam berbagai aspek pemerintahan. Gelar resmi yang digunakan oleh seorang kaisar bervariasi sepanjang sejarah Romawi, dan sering mencerminkan kompleksitas kekuasaan yang dimilikinya:
Kaisar juga mengendalikan Senat, meskipun secara teknis merupakan badan legislatif tertinggi, kekuasaan senat secara bertahap berkurang di bawah kaisar.
Krisis Abad Ketiga dan Tetrarki
Setelah runtuhnya Dinasti Severa, Romawi mengalami masa krisis internal yang disebut Krisis Abad Ketiga (235–284 M), di mana terjadi pergantian kaisar yang cepat, invasi barbar, dan ketidakstabilan ekonomi. Untuk mengatasi krisis ini, Kaisar Diokletianus memperkenalkan sistem Tetrarki, di mana kekuasaan dibagi antara dua kaisar senior (augustus) dan dua kaisar junior (caesar). Sistem ini untuk sementara berhasil memulihkan stabilitas, tetapi tidak lama setelah pengunduran diri Diokletianus, kekuasaan kembali terpusat di tangan Konstantinus Agung.
Kekaisaran Romawi Barat dan Timur
Pada abad ke-4, Kekaisaran Romawi secara efektif dibagi menjadi dua bagian: Kekaisaran Romawi Barat yang berpusat di Roma dan Kekaisaran Romawi Timur (kemudian dikenal sebagai Kekaisaran Bizantium) yang berpusat di Konstantinopel. Kekaisaran Romawi Barat runtuh pada tahun 476 M setelah serangkaian serangan dari suku-suku barbar seperti Visigoth dan Vandal. Namun, Kekaisaran Romawi Timur terus bertahan hingga jatuhnya Konstantinopel pada tahun 1453 M.