Bendungan Kuningan Cibeureum

Bendungan Kuningan Cibeureum

K+Mobile Vet, Klinik Hewan Bergerak Pertama di Indonesia Beroperasi di Bandung

Selain untuk irigasi, Bendungan Kuningan juga memiliki beberapa manfaat lainnya. Bendungan Kuningan dapat berfungsi sebagai sarana pengendali banjir, sarana ketahanan air dengan menyediakan air baku sebanyak 200 liter per detik, serta mendukung ketahanan energi karena dapat menghasilkan listrik sebesar 500 kilowatt.

Dengan berbagai kelebihan tersebut, Bendungan Kuningan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat karena produksi hasil tani yang bertambah apabila suplai air irigasi terjaga dengan baik.

Pemerintah siapkan rumah khusus (rusus) sebanyak 444 unit, sebagai hunian relokasi masyarakat yang terdampak pembangunan Bendungan Kuningan.

Pada Selasa 31 Agustus 2021, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan secara virtual Bendungan Kuningan yang berada di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Kuningan di Kuningan, Jawa Barat

Menurut Jokowi, Bendungan Kuningan senilai Rp 513 miliar ini memiliki kapasitas tampung hingga 25,9 juta meter kubik dan dapat mensuplai air secara berkelanjutan.

Jokowi menyampaikan bendungan yang memakan biaya Rp 513 miliar ini telah rampung dibangun dan siap untuk difungsikan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bendungan tersebut mampu menyediakan air pertanian irigasi untuk 3.000 hektar sawah bagi masyarakat di 3 kabupaten.

Bendungan Kuningan Jawa Barat memiliki kapasitas daya tampung sebanyak 25,9 juta meter kubik air.

Warga memborong motor hampir 30 unit dengan masing-masing memiliki 3 kendaraan per rumah.

Kementerian PUPR bangun rumah khusus bagi warga terdampak pembangunan Bendungan Kuningan.

Pembangunan rumah tersebut senilai Rp 125 juta per unit untuk warga kena proyek Bendungan Kuningan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis target pembangunan 65 bendungan akan tercapai.

Pengerjaan Bendungan Kuningan dapat segera diselesaikan pada akhir 2018 ini.

Presiden Jokowi dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono akan menyambangi proyek pembangunan Bendungan Kuningan dan rumah khusus.

Sebanyak 360 warga yang terkena Bendungan Kuningan direlokasi ke rumah khusus yang dibangun pemerintah.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menargetkan pengerjaan bendungan kuningan bisa kelar pada akhir 2018

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menuturkan, biaya anggaran yang harus dikeluarkan membengkak jadi Rp 510 miliar.

Bendungan Kuningan Mampu Menampung 25 juta m3, Sumber Irigasi dan Air Baku Baru di Pantura Jawa

Debit air yang akan mengalir di Kabupaten Brebes Jawa Tengah sekitar 240 liter per detik.

Pada periode tahun 2015-2019, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) telah menyelesaikan sebanyak 15 bendungan. Sedangkan pada periode 2020-2024, Kementerian PUPR menargetkan pembangunan 61 bendungan, dimana pada tahun 2020 telah selesai 3 bendungan, yaitu Napungete, Tukul dan Tapin. Pada tahun 2021, akan diselesaikan 13 bendungan dimana 4 diantaranya telah siap diresmikan, yakni Bendungan Kuningan, Way Sekampung, Bendo dan Passeloreng.

Pembangunan bendungan di berbagai daerah di Indonesia didasari oleh banyaknya daerah yang mengalami banjir ketika musim penghujan tiba dan kekeringan jika musim kemarau datang. Selain itu, pembangunan berbagai bendungan tersebut juga merupakan salah satu upaya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) untuk mewujudkan ketahanan air dan pangan di Indonesia.

Bendungan Kuningan yang merupakan salah satu dari empat bendungan yang siap diresmikan adalah Proyek Strategis Nasional (PSN) yang studi terkait pembangunannya sudah dimulai sejak 35 tahun lalu melalui inisiasi rancangan induk (master plan) Sungai Cisanggarung. Bendungan ini dibangun sebagai salah satu infrastruktur yang bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan, energi, dan air dalam skala nasional. Hari ini (31/8/2021), bendungan yang telah selesai dibangun oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung ini diresmikan oleh Presiden Jokowi.

Bendungan yang berlokasi di Desa Randusari, Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat tersebut telah mencapai progres konstruksi 100%. Secara teknis, bendungan dengan tipe urugan zona inti tegak ini memiliki volume total 25.955 juta meter kubik dengan luas genangan 221,59 hektar. Untuk tinggi bendungan yaitu 43 meter, dengan panjang 229 meter, dan lebar 10 meter.

Bendungan Kuningan memiliki manfaat, diantaranya akan mengairi Daerah Irigasi (D.I) seluas 3000 hektar yang terdiri dari D.I Cileuweung (Kabupaten Kuningan) 1000 hektar dan D.I Jengkelok (Kabupaten Brebes) seluas 2000 hektar. Tidak hanya itu, bendungan ini juga bermanfaat sebagai pengendali banjir, penyedia air baku sebesar 200 liter/detik, dan pembangkit tenaga listrik sebesar 500 kW.

Pembangunan Bendungan Kuningan yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) ini sangat diharapkan masyarakat, apalagi di daerah tersebut bila musim penghujan sering terjadi banjir, namun saat musim kemarau terjadi kekeringan. “Jika suplai air untuk irigasi ini terus terjaga, petani bisa menambah frekuensi tanamnya dari satu kali setahun menjadi dua atau tiga kali setahun”, jelas Presiden Jokowi. Ia juga menyampaikan agar pembangunan bendungan ini segera diikuti dengan pembangunan dan penataan jaringan irigasi, mulai dari saluran primer, sekunder, tersier hingga kuarter agar segera memberi manfaat bagi para petani dan masyarakat. Dengan hadirnya bendungan ini, diharapkan produksi tani di daerah tersebut juga bisa ikut meningkat sehingga kesejahteraan para petani bisa semakin membaik.

Selain itu, Pemerintah Daerah setempat juga dapat memanfaatkan keberadaan Bendungan Kuningan ini untuk pengembangan pariwisata yang diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakatnya. (kompusda sandro)

BANDUNG, iNews.id - Bendungan Kuningan di Desa Randusari, Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat, memiliki peran cukup vital dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bendungan ini diresmikan Presiden Joko Widodo pada 31 Agustus 2021 lalu.

Sebagai salah satu infrastruktur yang termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), Bendungan Kuningan dibangun juga untuk mendukung pertumbuhan perekonomian daerah. Pada dasarnya, bendungan dibangun guna menyediakan air irigasi untuk lahan pertanian.

Pelanggaran Disiplin di Kota Bandung, Satpol PP Utamakan Edukasi dan Teguran

Dikutip dari laman resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dengan total volume tampungnya sebesar 25,9 juta meter kubik, Bendungan Kuningan dapat mengairi daerah irigasi seluas 3.000 hektare.

Daerah irigasi tersebut terletak di dua kabupaten, yaitu daerah irigasi Cileuweung, Kabupaten Kuningan seluas 1.000 hektare dan daerah irigasi Jengkelok, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah seluas 2.000 hektare.

Mayat Perempuan Ditemukan di Cicalengka Bandung, Diduga Korban Pembunuhan

Di samping itu, keberadaan Bendungan Kuningan bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan pariwisata di daerah sehingga berdampak pula pada membaiknya tingkat kesejahteraan rakyat dan perekonomian daerah setempat.

Secara teknis, bendungan bertipe urugan zona inti tegak ini memiliki tinggi 43 meter, panjang 229 meter, dan lebar 10 meter. Sedangkan luas genangan bendungan mencapai 221,59 hektare.

Proyek pembangunan Bendungan Kuningan dimulai pada 2013 oleh Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung bekerja sama dengan pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah.

Sempat menemui kendala dalam hal pembebasan lahan, pekerjaan pembangunan baru bisa dimulai kembali pada 2017 oleh PT Wijaya Karya dan selesai akhir 2020. Biaya pembangunan Bendungan Kuningan mencapai total Rp513 miliar.

Editor: Asep Supiandi

Jakarta, CNBC Indonesia- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyaksikan peresmian Bendungan Kuningan oleh Presiden Joko Widodo di Desa Randusari, Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan, Selasa (31/8/2021).

Bendungan Kuningan yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berfungsi menyuplai air secara kontinu ke beberapa daerah seperti Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon, serta Kabupaten Brebes di Jawa Tengah.

Bendungan Kuningan memiliki daya tampung air 25,9 juta meter kubik dengan luas genangan mencapai 221,59 hektare. Bendungan lebih dari cukup untuk mengairi 3.000 hektare daerah irigasi di tiga daerah lintas provinsi tersebut.

Presiden menyebutkan Bendungan Kuningan menghabiskan biaya pembangunan Rp513 miliar dan selesai dalam waktu tujuh tahun. Jokowi berharap bendungan ini dapat dinikmati sebesar-besarnya oleh masyarakat terutama petani.

"Alhamdulillah Bendungan Kuningan di provinsi Jawa Barat yang telah dibangun selama 7 tahun dengan biaya Rp513 miliar hari ini selesai. Jika sumber air irigasi terus terjaga, petani bisa menambah frekuensi tanamnya dari satu kali setahun menjadi dua atau tiga kali setahun. Sehingga dapat meningkatkan produksi dan juga berdampak pada kesejahteraan petani kita," ungkap Presiden.

Tak hanya itu, menurutnya, bendungan ini juga dapat berfungsi sebagai ketahanan air dalam pengendalian banjir di beberapa daerah Jabar bagian timur dan sebagian untuk Jateng.

"Bendungan ini juga sangat bemanfaat untuk ketahanan air, mengendalikan banjir, menyediakan air baku 0,30 meter kubik per detik serta menghasilkan listrik 0,5 mega watt," imbuhnya.

Di akhir sambutan, Jokowi meminta bendungan yang baru saja ia resmikan dapat diteruskan dengan penataan jaringan irigasi terpadu. Mulai dari saluran primer, sekunder hingga tersier bahkan sampai ke kuarter.

"Hal ini penting ditekankan agar bendungan benar-benar bermanfaat menyediakan ari irigasi bagi petani. Saya berharap bendungan juga bisa memberikan nilai tambah bagi daerah bukan saja meningkatkan produktivitas pertanian, tapi juga memudahkan penyediaan air bersih yang bermanfaat bagi kepentingan masyarakat," tutupnya.

Saksikan video di bawah ini:

Video: Fakta di Balik Pertemuan Prabowo-Jokowi

KUNINGAN (MASS)-  Kalau tidak ada gangguan, Selasa (31/8/2021) Bendungan Kuningan akan diresmikan oleh Presiden Jokowi. Bendungn ini terletak di Desa Randusari dan Kawungsari Kecamatan Cibeurem.

Kuninganmass.com akan membahas sejarah pendirian Bendungan Kuningan ini.

Luas bendungan adalah 284,45  Ha dan dana yang dihabiskan lebih dari Rp500 miliar.

Tujuan dibangun bendungan adalah untuk irigasi sebanyak 3.000 Ha, masing-masing D.I Cileuweung=1.000 Ha (Kuningan) dan D.I Jangkelok=2.000 Ha (Brebes).

Kemudian,  pengendalian banjir dengan reduksi banjir 429,24 m3/s (67,83%), pengairan air baku 300 l/det, PLTA 500 kW.

Sementara lokasinya di Sungai Cikaro Desa Randusari, Kecamatan Cibeureum. Adapun total volume tampungan sekitar 25,955 juta m3.

Pada Senin (2/12/2012) dilaksanakannya Ground Breaking dan penandatangananan prasasti oleh Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementrian PU RI  Mohamad Hasan Dipl HE  bersama Bupati Kuningan, H Aang Hamid Suganda .

Penandatangan prasasti dilaksanakan di Desa Randusari Kecamatan Cibeureum. Waduk Kuningan yang berada tepat diperbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Hal tersebut diharapkan nantinya bendungan ini akan memenuhi kebutuhan air untuk area pertanian sebagian wilayah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat dan juga Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Lokasi pembangunan Bendungan Kuningan terletak di Dusun Cileuweung Desa Randusari Kecamatan Cibeureum.

Sebelum terkenal dengan nama Bendungan Kuningan, dulunya dinamakan Waduk Cileuweung.

Sumber mata air adalah  yaitu Desa Cikaro, yang merupakan anak sungai Cijangkelok dimana sungai Cisanggarung sebagai sungai utamanya.

Daerah genangan meliputi lima desa di dua Kecamatan yaitu Desa Kawung Sari, Desa Randusari dan Desa Sukarapih berada di Kecamatan Cibeureum. Sedangkan Desa Tanjungkerta dan Desa Simpaijaya berada di Kecamatan Karangkacana.

Kala itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung, Ir Tri Sasongko Widianto, Dipl, HE menjelaskan Bendungan Kuningan sudah direncanakan sejak tahun 1984 dan telah melalui berbagai penelitian dan studi kelayakan.

Nantinya bisa mengairi lahan sawah seluas 3 ribu Ha. Selain itu air bisa dimanfaatkan untuk ari minum dan wisata.

Setelah proses pembebasan lahan maka ada 444 KK yang harus dipindahkan ke lokasi baru di Sukarapih.

Jumlah 444 KK terdiri dari Desa Kawungsari sebanyak 361 KK dan masyarakat Desa Randusari sebanyak 83 KK.

Meski terjadi beberap kali demo soal lambatnya ganti rugi. Namun untuk ukuran pembebasan lahan , Bendungan Kuningan terbilang cepat bila dibanding Waduk Jatigede.

Hal ini tidak terlepas dari pendekatan yang dilakukan oleh Bupati Acep Purnama.

Pada saat proses ganti rugi pada tahun 2021 awal, Kawungsari dan Randusari viral. Pasalnya, warga mendandak kaya.

Uang ganti rugi tersebut ada yang dibelikan kembali ke tanah, tidak sedikit yang membeli kendaraan mewah , bahkan ada yang seharga Rp500 juta.

Dari catatan rata-rata warga mendapatkan ganti ruigi dari yang terkecil Rp200 juta-an hingga yang terbesar Rp1,5 miliar.

Semoga ditempat baru warga memulai kehidupan baru dengan damai. Bendungan pun benar-benar memberikan manfaat bagi warga. (agus)

KUNINGAN - Bendungan Kuningan yang telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 31 Agustus 2021 silam, pada hari ini Kamis (31/3/2022) mengalami limpasan pada bangunan pelimpah (Spillway). Bendungan Kuningan memiliki bangunan utama yang meliputi tubuh bendungan, terowongan pengelak (Diversion Tunnel) sepanjang 260 m, pelimpah (Spillway), saluran/ pipa irigasi yang dilengkapi dengan sistem hidromekanikal sebagai saluran pembawa air dari waduk.

Bendungan Kuningan merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional yang dibangun di Provinsi Jawa Barat, tepatnya di Desa Randusari Kecamatan Cibeureum Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat.

Bendungan Kuningan dibangun di Sungai Cikaro merupakan bendungan tipe urugan zonal inti tegak, tinggi tubuh bendungan maksimum 40 m dan panjang 229 m, volume timbunan sekitar 600.000 m³, tampungan air bruto 25 juta m³, melayani areal irigasi sekitar 3.000 Ha.

Kini dengan limpasnya air di bangunan pelimpah, Bendungan Kuningan siap dimanfaatkan untuk penyediaan air irigasi persawahan di Daerah Irigasi Cileuweung dan Daerah Irigasi Jangkelok yang pada tahun 2022 ini akan dikakukan rehabilitasi jaringan irigasinya, selain itu ditahun 2022 ini pekerjaan penyediaan air baku dari Bendungan Kuningan juga akan dilakukan oleh BBWS Cimanuk Cisanggarung. (PPID - Cimancis)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum lama ini meresmikan Bendungan Kuningan di Jawa Barat. Dengan pemutaran roda pintu air dan penandatanganan prasasti, Bendungan Kuningan yang digarap kolaborasi dua BUMN yaitu PT Brantas Abipraya (Persero) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. ini telah resmi dapat beroperasi.

Dengan diresmikan bendungan yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) ini, Brantas Abipraya menambah koleksi bendungan karyanya yang telah rampung di tahun 2021 setelah Bendungan Tukul dan Bendungan Tapin.

"Peresmian bendungan ini adalah salah satu komitmen kami dalam mendukung ketahanan air dan pangan nasional. Dengan daya tampung 25,96 juta m3, bendungan ini dapat berfungsi menyuplai air secara berkelanjutan untuk 3.000 hektare sawah," ujar Direktur Utama Brantas Abipraya Sugeng Rochadi dalam keterangan tertulis, Selasa (7/9/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, Sugeng pun mengatakan pembangunan bendungan ini juga membuktikan Brantas Abipraya memiliki tenaga engineer muda yang berprestasi dan kerap terus meningkatkan kemampuannya.

Bendungan yang terletak di Desa Randusari, Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat ini juga berfungsi sebagai pengendali banjir, nantinya dapat mengurangi risiko warga sekitar terkena musibah banjir dikarenakan bendungan ini dapat mereduksi debit banjir sebesar 213 meter kubik per detik. Selain itu, bendungan ini juga berfungsi sebagai penyedia air baku 0,3 meter kubik per detik, serta berpotensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 500 KW.

Sugeng juga berharap selain memberi nilai tambah di daerah dengan meningkatkan produktivitas pertanian, semoga dengan adanya bendungan ini juga dapat memudahkan masyarakat sekitar dalam memperoleh air bersih yang bermanfaat untuk kepentingan masyarakat, serta meningkatkan perekonomian masyarakat.

Tak hanya itu, Bendungan Kuningan sendiri dipandang potensial sebagai objek wisata baru di Kabupaten Kuningan. Menjadi tambahan keunggulan dari bendungan ini, dengan luas 221 ha Bendungan Kuningan dapat dinikmati keelokannya dari Jawa Barat maupun Jawa Tengah.

Dalam peresmiannya pada Selasa (31/8) lalu, selain didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Presiden Jokowi juga hadir bersama Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Bupati Kuningan Acep Purnama. Presiden Jokowi pun meminta agar bendungan tersebut disambungkan dengan penataan jaringan irigasi agar kehadiran Bendungan Kuningan dapat memberikan manfaat nyata bagi penyediaan air irigasi untuk para petani.

Sebagai informasi tambahan, setelah merampungkan bendungan ini, Brantas Abipraya yang dikenal sebagai BUMN konstruksi terhandal ini juga tengah mengerjakan 15 bendungan tersebar di Tanah Air.

Antara lain bendungan terbesar di Indonesia yaitu Bendungan Bener yang terletak di Purworejo-Jawa Tengah yang bakal menjadi bendungan tertinggi di Indonesia, Bendungan Semantok di Nganjuk, Jawa Timur yang nantinya akan menjadi bendungan terpanjang se-Asia Tenggara, serta Bendungan Ciawi di Jawa Barat yang merupakan bendungan kering pertama di Indonesia.

Laporkan bahwa restoran sudah tutup atau info tidak akurat

Penggunaan komputer memiliki berbagai fungsi yang luas dan beragam. Secara singkat, beberapa fungsi utama penggunaan komputer meliputi:

Pengolahan Data dan Informasi: Komputer digunakan untuk memproses, menyimpan, mengelola, dan menganalisis data dan informasi secara efisien. Ini mencakup pembuatan dokumen, spreadsheet, presentasi, dan database.

Komunikasi: Komputer memungkinkan komunikasi cepat dan global melalui internet, email, media sosial, dan aplikasi pesan instan. Ini memfasilitasi kolaborasi dan interaksi antara individu dan kelompok di seluruh dunia.

Pendidikan dan Pembelajaran: Komputer digunakan dalam konteks pendidikan untuk akses ke materi pembelajaran online, platform e-learning, dan alat-alat pendidikan interaktif.

Hiburan: Komputer memberikan akses ke berbagai bentuk hiburan, termasuk streaming video, musik, game, dan konten kreatif seperti grafis dan animasi.

Penelitian dan Pengembangan: Dalam berbagai bidang, komputer digunakan untuk melakukan penelitian, simulasi, dan analisis kompleks. Ini juga berlaku untuk pengembangan produk dan teknologi baru.

Produktivitas Kerja: Komputer membantu dalam menjalankan berbagai tugas bisnis dan profesional, seperti pengelolaan proyek, pembukuan, analisis data, dan desain grafis.

Desain dan Kreativitas: Komputer digunakan untuk membuat desain grafis, animasi, seni digital, desain produk, dan berbagai karya kreatif lainnya.

Pengaturan Waktu dan Pengingat: Komputer dapat berfungsi sebagai alat pengatur waktu, kalender, dan pengingat untuk membantu pengguna mengelola jadwal dan tugas.

Pengolahan Multimedia: Komputer digunakan untuk mengedit dan memanipulasi gambar, audio, dan video, baik untuk tujuan profesional maupun pribadi.

Keamanan dan Privasi: Komputer dapat digunakan untuk mengamankan data dan informasi melalui enkripsi, penggunaan kata sandi, dan alat keamanan lainnya.

Perbankan dan Keuangan: Komputer memungkinkan layanan perbankan online, pembayaran elektronik, dan manajemen keuangan pribadi.

Kesehatan dan Kedokteran: Dalam bidang kesehatan, komputer digunakan untuk diagnosa medis, pencatatan data pasien, penelitian medis, dan pemantauan kesehatan.

Transportasi dan Navigasi: Komputer digunakan dalam sistem navigasi, kendali lalu lintas udara, sistem GPS, dan pengelolaan transportasi.

Pengendalian dan Automatisasi: Komputer digunakan dalam pengendalian peralatan industri, otomatisasi proses produksi, robotika, dan peralatan rumah pintar.

Pemodelan dan Simulasi: Komputer digunakan untuk membuat model dan melakukan simulasi dalam berbagai bidang, seperti ilmu pengetahuan, teknik, dan analisis risiko.

Dalam intinya, komputer telah merasuk hampir semua aspek kehidupan kita, memberikan kontribusi yang besar dalam peningkatan produktivitas, efisiensi, dan kreativitas.